Deretan Pimpinan Hamas yang Tewas di Tangan Israel Selain Ismail Haniyeh, Ada yang Tewas Disetrum

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan rudal presisi di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). Gerakan Islam Palestina itu menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Bagi Israel, Hamas dicap sebagai teroris.

Hamas berdiri sejak 1987 sebagai bagian dari upaya melawan pendudukan Israel di Gaza. Oleh karena itu perseteruan Hamas dengan Israel telah terjadi bertahun tahun lamanya dan telah memakan banyak korban pimpinan Hamas. Selain Ismail Haniyeh, berikut beberapa pimpinan dan tokoh utama Hamas yang dibunuh Israel selama tiga puluh tahun terakhir.

Pada tanggal 5 Januari 1996, Yehya Ayash, pembuat bom Hamas yang dijuluki "sang insinyur," tewas di Gaza akibat ledakan telepon seluler yang dipasangi bom. Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 9 Halaman 94 101 Kurikulum Merdeka Bab 3: Uji Kompetensi Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 31 37 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 Halaman all

Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 138 139 140 Evaluasi, Kurikulum Merdeka: Tema 2 Kemajemukan Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 131 132 133 134 135 Kurikulum Merdeka, Bab 5 Rajin Berlatih Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all

VIDEO Israel Utara Terbakar Diserang Roket Rusia selama 48 Jam! Zionis Bayar Mahal Bunuh Haniyeh Serambinews.com Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 59 60 61 62 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 2 Halaman all Pembunuhan Yehya ini dikaitkan dengan Shin Bet, dinas keamanan dalam negeri Israel.

Pada 25 September 1997, hampir sepuluh tahun setelah berdirinya Hamas, salah satu anggota pendirinya, Khaled Meshaal lolos dari upaya pembunuhan di Amman oleh agen Mossad (intelijen Israel) yang menyuntiknya dengan racun. Setelah mengalami koma, kepala biro politik Hamas diselamatkan oleh Raja Hussein dari Yordania, yang menuntut agar Israel menyediakan penawarnya sebagai imbalan atas pembebasan para pelaku serangan. Salah Shehadeh, pemimpin Brigade Ezzedine al Qassam, organisasi sayap bersenjata Hamas, tewas dalam serangan di Gaza pada 22 Juli 2022.

Lima belas warga sipil, termasuk istrinya, putri mereka, dan delapan anak lainnya, tewas dalam operasi yang dilakukan oleh angkatan udara Israel, yang menjatuhkan bom di sebuah gedung. Ismail Abu Shanab, salah satu pendiri dan pemimpin politik utama Hamas, tewas pada 22 Agustus 2003 oleh rudal Israel yang ditembakkan ke mobilnya di Gaza. Tujuh bulan kemudian, Sheikh Ahmad Yassin meninggal pada tanggal 22 Maret 2004, saat terjadi serangan helikopter Israel di Gaza, saat ia meninggalkan sebuah masjid.

Kurang dari sebulan kemudian, penggantinya yang memimpin gerakan tersebut, Abdel Aziz Rantissi, tewas dalam serangan Israel, diikuti oleh serangan bom mobil pada bulan September yang menewaskan pemimpin Hamas, Ezzeddine Sheikh Khalil. Israel "secara tidak resmi" mengakui berada di balik operasi terbaru ini. Sementara Hamas telah menguasai Jalur Gaza dua tahun sebelumnya, pemimpin sayap paling radikal gerakan Islam tersebut, Nizar Rayan, terbunuh pada tanggal 1 Januari 2009, bersama keempat istrinya, sepuluh dari 12 anaknya, dan dua tetangganya, dalam sebuah serangan selama serangan terhadap Jalur Gaza.

Lima belas hari kemudian, pemimpin Hamas lainnya, Said Siam, tewas dalam serangan lainnya. Salah satu pendiri sayap bersenjata Hamas, Mahmoud Abdel Raouf Al Mabhouh, ditemukan tewas pada 20 Januari 2010 di sebuah kamar hotel di Dubai. Dikutip dari BBC, dokter keluarga Mabhouh yang memeriksa jasadnya menyatakan dia meninggal setelah mendapat sengatan listrik dalam jumlah besar di kepala.

Dokter juga menemukan bukti bahwa Mabhouh tewas dicekik. Sampel darah yang dikirim ke sebuah laboratorium Prancis mengindikasikan bahwa Mabhouh dibunuh dengan sengatan listrik. Kasus pembunuhan itu menyalahkan agen intelijen Israel, Mossad.

Pada tanggal 14 November 2012, Operasi Pilar Pertahanan terhadap kelompok bersenjata di Gaza dimulai dengan "penghapusan yang ditargetkan" terhadap kepala operasi militer Hamas, Ahmad Jaabari, dalam serangan udara yang menargetkan sebuah mobil di Kota Gaza. Pada tanggal 21 Agustus 2014, Israel dalam sebuah serangan udara menewaskan tiga komandan sayap bersenjata Hamas di Rafah, termasuk Mohammad Abu Shamala dan Raed al Atar, yang saat itu masuk dalam "daftar lima teroris Hamas paling dicari di Gaza." Hampir tiga bulan setelah dimulainya perang di Jalur Gaza, orang kedua dalam komando gerakan Islam Palestina, Saleh al Arouri, tewas pada 2 Januari 2024.

Media di Lebanon melaporkan bahwa dia tewas dalam serangan udara Israel ke kantor Hamas yang terletak di Dahiyeh, bersama dengan enam orang lain yang dikabarkan juga anggota Hamas. Yahya Sinwar, pimpinan Hamas di Gaza dan Mohammad Deif, pimpinan sayap militer Hamas adalah dua orang yang masih menjadi target yang ditetapkan oleh tentara Israel. Setelah serangan pada pertengahan Juli di kamp al Mawassi di Jalur Gaza selatan, tentara Israel mengatakan ada indikasi bahwa mereka telah berhasil melenyapkan Mohammad Deif di sana.

Hamas tidak pernah mengonfirmasi tuduhan tersebut.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *